a. Pengertian Persepsi
Merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting, yang memungkinkannya mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya.
Menurut Leavitt (1978), perception dalam pengertian sempit adalah “pengelihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, perceptioan adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Menurut Chaplin (2002), mengartikan persepsi sebagai “proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera”
Kesimpulannya bahwa persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsang) yang diterima oleh system alat indera manusia. Jadi pada dasarnya, persepsi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikannya stimulus yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah itu ia memproses hasil pengindraannya itu sehingga timbulah makna tentang objek itu. Aktivitas mengenali objek atau benda itu merupakan aktivitas mental, atau yang disebut juga aktivitas kognisi. Ini berate bahwa otak secara aktif memberikan penilaian, member makna, menginterpretasikan, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, persepsi adalah proses menyusun keeping-keping informasi agar menjadi bermakna.
Persepsi individu terhadap objek tertent akan mempengaruhi pikirannya. Artinya persepsi seseorang akan memungkinkan untuk member penilaian terhadap sesuatu kondisi stimulus. Penilaian (appraisal) seseorang terhadap suatu stimulus biasanya dilakukan melalui proses kognitif, yaitu proses mental yang memungkinkan seseorang mengevaluasi, memaknai dan menggunakan informasi yang diperoleh melalui inderanya.
Secara umum persepsi diperlakukan sebagai variable campur tangan (intervening variable), yang dipengaruhi oleh factor-faktor stimulus dan factor-faktor yang ada pada subjek yang menghadapi stimulus tersebut. Oleh sebab itu, persepsi seseorang terhadap suatu benda atau realitas belum tentu sesuai dengan benda atau realitas yang sesungguhnya.
b. Mekanisme Persepsi
Persepsi adalah proses kognitif yang kompleks untuk menghasilkan suat gambaran yang unik tentang realitas yang barang kali sangat berbeda dengan kenyataan sesungguhnya. Jadi, persepsi lebih kompleks dan luas dari pengineraan (mendengar, melihat atau merasakan). Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan seridaknya tiga komponeen utama yaitu :
· Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap stimulus. Dalam proses ini, struktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan memilih data yang mana yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya.
· Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata atau menyederhanakan informasi yang komplek kedalam suatu pola yang bermakna.
· Penafsiran adalah proses menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus kedalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang dating dengan struktur kognitif yang lama, dan membedakan stimulus yang datang untuk member makna berdasarkan hasil unutk interpretasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau beraksi.
c. Memori (Ingatan)
Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori.
Menurut Suharna (2005) menyatakan bahwa, “ingatan atau memory menunjuk pada proses penyimpanan tau pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information overtime)”.
Chaplin (2002), memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembalai.
Myers (1996), mendefinisikan memori sebagai :”the persistence of learning over time via storage and retrieval of information”.
Sedangkan Fieldman (1996), mendefinisikan memori sebagai “the process by which we encode, store, and retrieve information.”
Jadi kesimpulannya dapat dipahami bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa memori adalah system kognitif manusia yang mempunyai fungsi menyimpan informasi atau pengetahuan.
d. Perkembangan Memori
Selama tahun usia sekolah, anak-anak menunjukkan perubahan penting dalam bagaimana mereka mengorganisasi dan mengingat informasi. Selama masa awal kanak-kanak, memori jangka pendek mereka telah berkembang dengan baik. Namun, setelah anak berusia 7 tahun tidak terlihat adanya peningkatan yang berarti. Cara-cara mereka memproses informasi menunjukkan keterbatasan-keterbatasan dibandingkan dengan orang dewasa. Berneda halnya dengan memori jangka panjang, terlihat adanya peningkatan seiring dengan penambahan usia selama masa usia sekolah. Ini dikarenakan memori jangka panjang sangat bergantung pada kegiatan-kegiatan belajar individu ketika mempelajari dan mengingat informasi.
Berikut akan disebutkan dua strategi memori yang penting, yaitu :
· Imagery (perbandingan) adalah tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang. Perbandingan juga merupkan salah satu strategi memori yang berkembang selama masa pertengahan dan akhir anak-anak.
Namun Kosslyn mengatakan bahwa anak-anak sia 6 tahun telah menggunakan perbandingan mental secara spontan dalam berbagai tugas mereka. Yuille dan Catchpole menyatakan bahwa memori anak-anak kelas 1 sekolah asar meningkat setelah merka dilatih membentuk perbandingan interaktif. Fly dan Lupart merekomendasikan agar para pendidik hendaknya memberikan lebih banyak pelajaran tentang bagaimana belajar. Singkatnya, anak-anak yang lebih muda dapat memperoleh manfaat dari latihan yang dirancang untuk meningkatkan memori mereka.
· Retrieval (Pemunculan kembali) adalah proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Pemunculan kembali juga merupakan strategi memeori yang banyak digunakan oleh orang dewasa. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu orang dewasa memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan. Sebaliknya, anak-anak yang diberi suatu isyarat pemunculan kembali tidak berusaha menyelidiki secara mendalam memori mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar