Rabu, 21 Maret 2012

KONSEP DASAR BELAJAR DAN PEMEBALAJARAN


1.      Pengertian
v  Belajar             : proses perubahan perilaku, dimana perubahan tersebut bersifat sadar dan menetap serta perubahan tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
v  Pembelajaran    : kegiatan belajar individu yang dirancang oleh guru secara terencana sesuai prosedur atau metode untuk memperoleh perilaku.
2.      Ciri-ciri Belajar
Ø  Adanya suatu perubahan
Ø  Perubahan relatif menetap/permanen
Ø  Adanya interaksi individu dengan lingkungannya
3.      Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran
ü  Adanya perbedaan pada diri individu
ü  Adanya motivasi dan perhatian
ü  Adanya keaktifan
ü  Adanya keterlibatan langsung
ü  Adanya balikan dan penguatan
4.      Ciri-ciri Pembelajaran
·        Inisiasi, fasilitasi dan oeningkatan proses belajar siswa
·        Adanya interaksi sengaja diprogramkan
·        Adanya komponen-komponen yang saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya

ANALISIS SOAL


 1.        Tingkat Kesukaran
Yaitu peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.
Indeks tingkat kesukaran besarnya berkisar 0,00-1,00.
TK = 0,00 berarti tidak ada siswa yang menjawab benar
TK = 1,00 berarti siswa menjawab benar

Rumus      :  TK = B         dimana B = jumlah siswa menjawab benar dan
N                     N = jumlah siswa yang mengkiti tes

Klasifikiasi tingkat kesukaran :
            0,00 – 0,30 berarti soal tergolong sukar/sulit
            0,31 – 0,70 berarti soal tergolong sedang
            0,71 – 1,00 berarti soal tergolong mudah

2.        Daya Pembeda
Yaitu kemampuan suatu soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang dinyatakan dan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan.
Klasifikasi daya pembeda :
-0,20 berarti kurang/tidak dipakai/dibuang
0,20 – 0,29 berarti cukup/diperbaiki
0,30 – 0,39 berarti baik/diterima tapi tidak perlu diperbaiki
0,40 – 1,00 berarti baik sekali/diterima baik

3.        Kepraktisan Soal
Dapat dilihat dari segi-segi sebagai berikut : pelaksanaan, erlengkapan waktu yang dibutuhkan, cara pemeriksaan dengan pengelolaan, biaya yang digunakan cara penapsiran.
Pertimbangan–pertimbangan dalam kepraktisan suatu tes adalah:
a.    Upaya untuk mengoptimalkan kepraktisan tes
b.    Kemudahan pelaksanaan dan pemeriksaannya
c.    Kemudahan dalam menafsirkan hasil ujian
d.   Isi program evaluasi
Dengan demikian untuk mengetahui gambaran secara umum, beberapa pokok dan ketentuan yang kita ketahui:
a.       Hendaknya disediakan rumusan-rumusan tujuan umum, sekolah yang bersangkutan (yang lazim kita sebut tujuan intruksional) yang tercantum dalam kurikulum sekolah masing-masing.
b.      Rumusan tujuan tiap mata pelajaran (tujuan kurikuler) sesuai dengan tujuan sekolah juga masing-masing juga harus mudah diperoleh.
c.       Perumusa tujuan oleh setiap mata pelajaran menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang jelas dan sesuai dengan aspek-aspek pertumbuhan siswa yang dikehendaki oleh tujuan kurikulum sekolah itu.
d.      Perincian tentang aspek-aspek pertumbuhan siswa harus diperhatikan dalam setiap kegiatan evaluasi seperti sikap, watak, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, cara berpikir, kepemimpinan, cara penyesuaian diri secara emosional dan sosial, dsb.
e.       Ketentuan tentang pemilihan alat-alat evaluasi yang sesuai dan dapat dipergunakan untuk mengevaluasi setiap aspek pertumbuhan yang dikehendaki.
f.       Ketentuan dan petunjuk-petunjuk cara menskor (skoring system dan cara pengelolaan)
g.      Ketentuan dan petunjuk-petunjuk tentang syarat-syarat kerja yang harus diperhatikan dalam setiap tindakan evaluasi, bagaimana melaksanakannya, dan alat-alat yang harus dipersiapkan.
h.      Ketentuan tentang jadwal evaluasi yang memuat antara lain, bilamana evaluasi teru dilakukan beberapa kali dalam setiap semester/caturwulan/bulan, aspek-aspek mana yang perlu dievaluasi, alat evaluasi yang mana yang dipergunakan.
                            

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK


 1.      Pengertian
Teori belajar behavioristik itu memandang bahwa belajar itu perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui STIMULUS yang menimbulkan RESPON.
Teori belajar behavioristik:
·         Mementingkan faktor lingkungan
·         Menekankan ada faktor bagian
·         Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan menggunakan metode objektif
·         Sifatnya mekanis
·         Mementingkan masa lalu.
Menurut THRONDIKE bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peritiwa yang disebut STIMULUS-RESPON.
Hukum-hukum belajar THRONDIKE:
·         Hukum kesiapan          : semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkahlaku, maka pelaksanaan tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat
·         Hukum latihan             : semakin sering tingkahlaku diulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
·         Hukum akibat              : hubungan STIMULUS-RESPON cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
Revisi Hukum belajar THRONDIKE:
·         Hukum latihan                        : karena ditemukan pengulanan saja tidak cukup untuk memperkuat S-R, sebaliknya tanpa pengulangan S-R belum tentu diperlemah.
·         Hukum akibat             : yang berakibat positif untuk perubahan tingkah laku adalah hadiah, sedangkan hukuman tidak berakibat apa-apa.
Menurut Burrhus Frederic Skinner bahwa belajar adalah penguatan. Maksudnya pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan S-R akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan ini dibagi menjadi 2, yaitu penguatan positif (hadiah, pujian, penghargaan, dll) dan penguatan negatif (tidak memberikan penghargaan, namun memberikan tugas tambahan atau menunjukan periaku tidak senang).
            Prinsip Skinner:
·         Hasil belajar segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan jika benar diberi penguatan.
·         Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar
·         Materi pelajaran digunakan istem  modul
·         Tigkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah
·         Dalam pembelajaran digunakan shapping
Menurut Robert Gagne bahwa belajar merupakan mendorong guru untuk merencanakan instruksional pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi. Guru harus mengetahui kemampuyan dasar yang harus disiapkan.

2.      Dasar Teori Behavioristik
·         Adanya pembelajaran yang bervariatif
·         Untuk menyempurnakan dua perspektif tentang cara belajar manusia
·         Belajar, perubahan perilaku yang melibatkan S-R. Hasilnya dibutuhkan penguatan berupa positif dan negatif.

3.      Aplikasi Teori Behavioristik
Hal-hal yang diperhatikan dalam menerapkan teori behavioristik adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya, yaitu:
·         Mementingkan pengaruh lingkungan
·         Mementingkan bagian-bagian
·         Mementingkan peranan reaksi
·         Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur S-R
·         Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
·         Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
·         Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diingunkan
Peran guru akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap. Tujuan pembelajaran harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru mengintruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melaliu simulasi.